Batang Hari – Sigap91News.com
Salah satu penyidik senior di Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Batang Hari yang juga dikenal sebagai sahabat media, Aiptu Maranatha Zebua, S.H., atau akrab disapa Bang Zeb, mencatat prestasi membanggakan.

Setelah melalui proses panjang dan ketat, ia dinyatakan lulus terpilih mengikuti Pendidikan Alih Golongan (PAG) di Setukpa Polri Sukabumi, Jawa Barat.

“Percaya pada diri sendiri bahwa kita mampu, asalkan mau belajar. Karena tidak ada cara lain untuk mencapai kesuksesan selain dengan belajar dan berusaha,” ujar Bang Zeb penuh keyakinan.

Bang Zeb menceritakan bahwa peserta yang mengikuti seleksi PAG berjumlah 141 orang, dan setelah melewati enam tahapan tes yang cukup ketat, tersisa 102 peserta. Dari jumlah tersebut, hanya 56 personel polisi laki-laki (Polki) dan 1 polisi wanita (Polwan) yang dinyatakan lulus terpilih.

“Sebagai manusia biasa, tentu saya sangat bangga dengan pencapaian ini. Saya berterima kasih kepada pimpinan saya, mulai dari Kapolres Batang Hari, Wakapolres Batang Hari, hingga Kasat Reskrim, yang tidak henti-hentinya memberikan bimbingan dan motivasi luar biasa. Terima kasih juga kepada para senior dan junior di Polres Batang Hari, semuanya orang-orang hebat. Saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua,” ungkapnya penuh haru.

Menurutnya, tantangan terbesar selama proses ini adalah melawan diri sendiri, terutama dalam mempersiapkan fisik dan konsistensi belajar. “Yang paling berperan tentu keluarga. Mulai dari orang tua, khususnya mama saya yang setiap subuh membangunkan saya untuk berdoa, olahraga, dan belajar. Lalu istri saya tercinta, Desi Aryati, yang selalu memberi motivasi: ‘Bila orang lain bisa, tentu ayah juga harus bisa.’ Dukungan dari pimpinan di Polda dan Polres Batang Hari, terutama Kasat Reskrim yang berkata ‘Saya yakin Pak Zebua bisa’, menjadi energi besar bagi saya,” ujarnya.

Bang Zeb menilai, keberhasilan mengikuti program PAG dari bintara ke perwira merupakan bentuk penghargaan pimpinan Polri terhadap personel yang ingin mengembangkan karier dan profesionalisme. “Tujuan utama PAG adalah agar dalam melaksanakan tugas-tugas Polri yang semakin kompleks, kita dituntut menjadi anggota yang Profesional, Prosedural, dan Proporsional,” tegasnya.

Ia juga menilai program PAG sebagai wadah pembinaan yang sangat baik. “Program ini mendidik bintara yang memenuhi syarat agar bisa mengembangkan karier dan meningkatkan kemampuan sebagai perwira yang profesional, prosedural, dan proporsional. Tujuan mulianya adalah membentuk anggota Polri yang siap mengabdi lebih luas kepada masyarakat,” jelasnya.

Setelah menjalani pendidikan di Setukpa Polri Sukabumi, Jawa Barat, Bang Zeb menyatakan siap ditempatkan dimanapun oleh pimpinan. “Kami ini prajurit Satya Haprabu — setia kepada negara, pimpinan, dan rakyat. Dimanapun ditempatkan, kami siap. Target saya setelah ini adalah menjadi polisi yang profesional, prosedural, proporsional, dan sahabat bagi semua,” tegasnya mantap.

Dalam pesannya kepada rekan-rekan di Satreskrim Polres Batang Hari, Bang Zeb menekankan pentingnya tanggung jawab dalam memberi perintah. “Jangan pernah memerintahkan seseorang bila kamu belum mampu melakukannya. Kita harus siap dan mampu menguasai dulu sebelum mengarahkan orang lain, karena setiap perintah memiliki konsekuensi. Apalagi dalam penyelidikan dan penyidikan, semuanya harus dilakukan secara profesional, prosedural, dan proporsional. Semua itu bisa dicapai bila kita mau belajar, belajar, dan terus belajar,” pesan moralnya yang sarat makna.

Lulusan SPN Polda Aceh (SPN NAD) dengan almamater Bhara Vidhia Thama (BVT) angkatan 1998/1999 ini pertama kali berdinas di Jambi pada April 1999 dan dimutasi ke Polres Batang Hari pada Mei 1999. Hingga kini, ia telah 26 tahun mengabdi di institusi Polri.

Ia juga menegaskan kunci utama agar personel Polri dapat sukses dalam pendidikan dan tetap menjaga integritas di tengah beratnya tugas:

“Yang pertama adalah mempedomani landasan moral setiap anggota Polri sebagaimana tertuang dalam Tri Brata, serta berpegang pada landasan dan tuntunan dalam Catur Prasetya,” tegasnya.

Bang Zeb pun menuturkan bahwa dukungan keluarga dan rekan kerja sangat besar dalam perjalanan karirnya. “Keluarga sangat mendukung pekerjaan saya, khususnya di Satreskrim. Hal ini bisa tercapai karena komunikasi yang baik. Saya memberikan pengertian bahwa menjadi penyidik atau penyidik pembantu itu tidak sama dengan anggota Polri lainnya — beban kerja lebih banyak, risiko jauh lebih tinggi. Terlalu cepat bertindak bisa masuk penjara, terlambat bertindak bisa masuk kuburan atau rumah sakit. Karena itu, jangan pernah melibatkan keluarga dalam pekerjaan. Cukup kita yang menanggung beratnya tugas itu,” ujarnya jujur.

Ia juga menambahkan pentingnya solidaritas dan saling menghormati sesama rekan kerja. “Jangan pelit ilmu. Saling berbagi, saling mengisi, dan saling menghormati,” ucapnya bijak.

Sebagai penutup, Bang Zeb menyampaikan harapan dan pesan untuk seluruh personel Satreskrim Polres Batang Hari: “Jadilah polisi yang dicintai masyarakat dengan tetap mengedepankan profesionalitas, prosedural, dan proporsional.”
Salam Presisi! 🙏🙏

Bagikan