Sigap91news.com, Batang Hari – Rumah Dinas Ketua DPRD Batang Hari yang berdiri megah di Jalan Prof. Dr. Sri Sudewi, SH, Kelurahan Rengas Condong, hingga kini masih kosong tak berpenghuni. Hampir setahun berlalu sejak Rahmad Hasrofi dilantik sebagai Ketua DPRD, namun fasilitas negara tersebut belum ia gunakan. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya: mengapa fasilitas negara justru tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya?
Ditemui tim Media dalam obrolan santai di Kopi Break, Komplek BBC Muara Bulian, Senin (23/6/2025), Rahmad Hasrofi akhirnya memberikan penjelasan terbuka. Politisi PPP yang dikenal rendah hati itu menegaskan bahwa hingga hari ini, ia masih tinggal di rumah pribadinya, bahkan menggunakan kendaraan sendiri dalam menjalankan tugas sebagai Ketua DPRD.
“Sejak dilantik, saya belum menempati rumah dinas. Kendaraan dinas juga belum saya terima. Jadi sementara ini, saya pakai mobil pribadi dan tetap tinggal di rumah pribadi,” ujarnya.
Hasrofi menuturkan, penempatan rumah dinas sepenuhnya bergantung pada administrasi dan keputusan dari pihak pengguna anggaran. Ia tak ingin mendahului proses tersebut, dan memilih tetap fokus bekerja tanpa menuntut.
“Kalau besok Sekwan sampaikan rumah dinas bisa ditempati, saya langsung pindah. Nggak ada masalah. Saya tidak pernah menjadikan fasilitas sebagai beban atau alasan. Fokus saya tetap pada amanah rakyat,” tegasnya.
Terkait mobil dinas, Hasrofi menjelaskan bahwa unit sebelumnya telah masuk daftar lelang sehingga ia memilih mengembalikannya ke pengguna anggaran. Sementara mobil dinas baru disebutkan sudah tersedia, namun hingga kini belum diserahkan.
“Mobil dinas baru sudah ada, cuma memang belum saya pegang. Saya serahkan sepenuhnya ke mekanisme dan proses Sekretariat Dewan,” tambahnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Batang Hari, Supan Sopian, menegaskan bahwa secara aturan, Ketua DPRD tetap berhak mendapatkan tunjangan perumahan, selama rumah dinas belum ditempati.
“Itu diatur jelas dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2025. Tunjangan perumahan diberikan sebagai kompensasi bila rumah dinas belum ditempati atau disediakan,” kata Supan.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Batang Hari, M. Ali A.B., saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp, menjawab singkat:
“Besok saja Red, kita ketemu jam 08.00 WIB, Selasa 24 Juni 2025.”
📝 Catatan Redaksi:
Ketika banyak pejabat berlomba menikmati fasilitas negara, Ketua DPRD Batang Hari justru bersikap sebaliknya: tetap sederhana, tenang, dan fokus kerja. Tapi di balik kesederhanaannya, publik berhak tahu: mengapa rumah dinas dan mobil jabatan tak kunjung diserahkan? Apakah hanya soal teknis administrasi, atau ada sesuatu yang lebih dalam?