Sigap91News.com – Sejarah Indonesia di Sidang Umum PBB adalah catatan panjang yang penuh warna, dari lantang suara Bung Karno di era 1960 hingga kini Presiden Prabowo Subianto yang bersiap membawa visi baru bangsa ke forum dunia.
Pada 30 September 1960, Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, mengguncang dunia lewat pidato berjudul “To Build the World Anew” atau Membangun Dunia Kembali. Dalam pidato itu, Bung Karno menolak imperialisme dan menawarkan Pancasila sebagai ideologi universal. Momen tersebut hingga kini dikenang sebagai salah satu pidato paling monumental di PBB.
Estafet kepemimpinan Indonesia terus berlanjut. Soeharto membawa “Pesan Jakarta” hasil KTT Gerakan Non-Blok tahun 1992. Megawati Soekarnoputri, di awal 2000-an, menegaskan urgensi reformasi PBB agar lebih adil bagi negara berkembang. Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden yang paling sering naik podium PBB, berbicara soal demokrasi, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan.
Kini, sorotan dunia tertuju pada Presiden Prabowo Subianto. Kehadirannya di Sidang Umum PBB ke-80 dinilai sebagai kesempatan emas untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten memperjuangkan perdamaian global, keadilan internasional, dan kepentingan bangsa-bangsa berkembang.
Dengan gaya kepemimpinan tegas dan latar belakang militer yang kuat, publik menunggu bagaimana Prabowo akan melanjutkan tradisi panjang diplomasi Indonesia di panggung dunia. Dari pidato penuh api Bung Karno, pesan strategis para presiden terdahulu, hingga harapan baru di era Prabowo—Indonesia selalu hadir di PBB bukan sekadar sebagai penonton, melainkan sebagai pemain penting dalam percaturan global.
(Sumber: Mata Pers Indonesia, diolah redaksi Sigap91News.com)