SIGAP91NEWS COM_BATANG HARI — Awan panas kembali menggantung di langit politik Kabupaten Batang Hari. Perseteruan dua wakil rakyat yang sempat viral di jagat maya kini memasuki babak baru yang tak kalah mengguncang.

Adalah Patoni, S.E., politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang diduga melakukan bullying terhadap rekan sesama anggota dewan, Yunita Asmara dari Partai Golkar. Kini, kabar terbaru mengungkapkan bahwa Patoni resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Komisi I DPRD Batang Hari.

Kabar mengejutkan ini dikonfirmasi langsung oleh Sekretariat Dewan, M. Ali, A.B., saat ditemui di ruang kerjanya oleh redaksi GalaxyNews.co.id, Rabu (15/10/2025).

“Benar, saudara Patoni telah mengundurkan diri dari jabatan Ketua Komisi I. Surat pengunduran dirinya sudah kami terima, dan juga ada rekomendasi dari partai yang bersangkutan,” ungkap M. Ali tegas.

Ali menjelaskan, rotasi jabatan di tubuh DPRD merupakan hal yang lumrah dan sesuai dengan mekanisme partai. Berdasarkan rekomendasi dari PKB, Patoni kini beralih ke Komisi II, sementara Ali Hanafiah Anggita ditempatkan sebagai anggota biasa di Komisi I pasca rolling internal.

Hingga saat ini, kursi Ketua Komisi I DPRD Batang Hari masih kosong, dan pemilihan resmi untuk posisi tersebut dijadwalkan berlangsung pada minggu depan.

Namun, mundurnya Patoni dari jabatan strategis tersebut bukan berarti badai telah reda. Kasus dugaan bullying yang dilaporkan oleh Yunita Asmara ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Batang Hari tetap berjalan dan belum menemukan titik akhir.

“Proses di BK tetap berlanjut walaupun yang bersangkutan tidak lagi menjabat Ketua Komisi I. Laporan tetap diproses sesuai mekanisme,” terang M. Ali saat dikonfirmasi.

“Kalau dibilang ini strategi partai untuk meredam situasi, saya kira tidak. Semua sudah ada aturannya,” tambahnya diplomatis.

Sementara itu, Ketua BK DPRD Batang Hari, Irwanto dari Partai PAN, saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp oleh GalaxyNews.co.id, juga menegaskan komitmen BK dalam memproses laporan tersebut.

“Walaupun Patoni sudah tidak lagi di Komisi I, berkas tetap kita lanjutkan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat prosesnya rampung, dan rekomendasi segera kami serahkan ke Ketua DPRD,” ujar Irwanto.

Namun ketika disinggung soal surat pengunduran diri Patoni, Irwanto mengaku belum menerima tembusan resmi.

“Maaf, kalau soal itu saya belum tahu. Mungkin suratnya masih di meja Ketua dan belum sampai ke BK,” ujarnya dengan nada santai namun penuh makna.

Hingga berita ini diterbitkan, Patoni, S.E. belum berhasil dimintai tanggapan terkait pengunduran dirinya maupun dugaan bullying yang menyeret namanya.

Langkah mundur ini memunculkan tanda tanya besar: apakah Patoni benar-benar menanggalkan jabatan karena tekanan moral, atau ini bagian dari manuver politik untuk menenangkan badai yang sedang bergemuruh di Gedung DPRD Batang Hari?

Satu hal pasti — drama politik ini belum berakhir. Publik Batang Hari kini menunggu babak selanjutnya dari kisah panas dua politisi yang sempat mengguncang ruang sidang rakyat.

🔥Dikutip dari media online GalaxyNews.co.id

Bagikan