Muara Bulian, Batang Hari – Pembangunan gedung rawat inap lantai 2 RSUD Hamba Muara Bulian menjadi perhatian masyarakat setelah fasilitas tersebut belum difungsikan hingga saat ini. Pada Selasa (17/12/2024), Hauzer Adriano, ST, kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek ini, memberikan penjelasan rinci saat ditemui di lokasi pembangunan.

Menurut Hauzer, keterlambatan operasional gedung disebabkan belum terpenuhinya sejumlah standar teknis yang diwajibkan oleh Permenkes Nomor 40 Tahun 2022. Regulasi tersebut mengatur aspek zonasi, tata letak, dan aksesibilitas untuk memastikan keamanan serta kenyamanan pasien.

“Setiap fasilitas kesehatan, termasuk gedung rawat inap, harus memiliki akses memadai, seperti tangga, lift, tangga darurat, dan ramp. Di RSUD Hamba, tangga, lift, dan tangga darurat sudah tersedia, tetapi ramp belum terbangun. Padahal, ramp adalah komponen wajib untuk mendukung mobilitas pasien, terutama dalam situasi darurat,” ujar Hauzer.

Ia menjelaskan bahwa ramp memiliki standar teknis tertentu yang harus dipenuhi. “Ini bukan sekadar jalur biasa. Ramp harus memenuhi kriteria seperti lebar minimum, panjang, dan sudut kemiringan yang sesuai regulasi. Tanpa itu, penggunaan kursi roda atau alat bantu medis akan menjadi sulit dan berpotensi membahayakan pasien,” tambahnya.

Hauzer juga mengingatkan risiko operasional tanpa ramp. “Jika ada pasien darurat di lantai 2, bagaimana kita mengevakuasinya tanpa jalur yang memadai? Menggunakan tandu atau sorongan secara manual bukan hanya tidak efisien, tetapi juga melanggar prinsip keselamatan pasien dan tenaga medis,” tegasnya.

Terkait solusi, Hauzer menyebut pembangunan ramp telah masuk dalam prioritas, namun membutuhkan dukungan anggaran dari pemerintah daerah maupun pihak RSUD. “Kami berharap, tahun depan alokasi dana untuk ramp dapat disetujui. Jika itu terealisasi, gedung lantai 2 bisa segera difungsikan tanpa kendala,” ungkapnya.

Penjelasan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi regulasi dalam pembangunan fasilitas kesehatan. Hauzer juga menutup wawancara dengan harapan besar, “Semoga RSUD Hamba Muara Bulian dapat menjadi contoh fasilitas kesehatan yang tidak hanya modern, tetapi juga memenuhi standar profesional, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.”

(red)

Bagikan