Muara Bulian, Batang Hari – Komunitas Peduli Batang Hari menggelar pertemuan perdana yang monumental di Sekretariat Jalan Gajah Mada, Kelurahan Teratai, Kecamatan Muara Bulian, Sabtu (9/12). Dimulai pukul 13.00 WIB, agenda ini berjalan dengan penuh khidmat dan sukses, dihadiri 28 dari total 30 anggota yang telah tergabung.

Mengusung semangat kolaborasi lintas wilayah, pertemuan ini bertujuan menyelaraskan visi dan misi organisasi sekaligus membangun sinergi antaranggota, meskipun berasal dari latar belakang yang beragam.

Mengokohkan Pondasi Komunitas dengan Semangat Kebersamaan

Ketua Komunitas, Yernawita, SH, membuka diskusi dengan nada optimisme yang tinggi. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya membangun pondasi komunitas melalui kebersamaan yang kokoh dan gotong royong. “Komunitas ini harus menjadi katalisator perubahan yang progresif. Fokus kita adalah pada kontribusi nyata dan menjauhi segala bentuk konflik maupun pelanggaran hukum,” tegasnya.

Selaras dengan itu, Wakil Ketua Darwin Astok memaparkan strategi yang adaptif untuk mendorong keberlanjutan program komunitas. Ia menekankan bahwa kerja sama lintas sektor, baik dengan pemerintah maupun elemen masyarakat lokal, adalah kunci kesuksesan. “Legalitas adalah fundamental. Dengan itu, setiap langkah kita akan terarah, profesional, dan memiliki daya tawar yang kuat,” imbuh Darwin.

Profesionalisme dan Resolusi Konflik: Pilar Organisasi Modern

Dalam forum tersebut, Sekretaris Komunitas, Solihin, menggarisbawahi pentingnya profesionalisme dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya komunitas. “Keberhasilan kita harus dikelola secara adil dan transparan, tanpa celah untuk kesalahpahaman,” ucapnya.

Sementara itu, Endang Susilo, salah satu anggota, menawarkan gagasan progresif tentang pengelolaan konflik. Ia mengusulkan bahwa setiap permasalahan internal sebaiknya diselesaikan secara mandiri, tanpa melibatkan pihak luar. “Kreativitas dalam menciptakan program yang meningkatkan kesejahteraan anggota juga perlu terus digalakkan,” sarannya.

Rahman Hadi, anggota lain, menyampaikan pesan penting terkait harmonisasi hubungan antaranggota. “Konflik personal tidak boleh merembet ke organisasi. Jagalah solidaritas agar komunitas ini tetap menjadi ruang yang solid dan harmonis,” ujarnya penuh penekanan.

Komitmen pada Transformasi Sosial

Pertemuan perdana ini berhasil memantapkan komitmen kolektif untuk menjadikan Komunitas Peduli Batang Hari sebagai motor penggerak perubahan sosial dan kemanusiaan. Dengan visi yang inklusif, komunitas ini juga berambisi mendukung kinerja TNI/Polri dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Ini bukan sekadar organisasi, ini adalah gerakan moral untuk masa depan. Mari kita tunjukkan bahwa komunitas kita dapat menjadi role model bagi organisasi lainnya,” tutup Yernawita.

Harapannya, komunitas ini akan terus bertransformasi menjadi garda terdepan dalam membangun harmoni dan kesejahteraan Masyarakat kabupaten Batang Hari.

(red)

 

Bagikan