Muaro Singoan, 24 Juli 2025 – Kabar membanggakan datang dari Desa Muaro Singoan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Desa ini berhasil masuk 6 besar nasional dalam Lomba Desa Digital Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT RI).

Tim verifikasi lapangan Kemendes RI tiba pada Kamis pagi (24/07), dipimpin oleh Raden Umar, pejabat Kemendes asal Kota Baturaja. Kedatangan tim disambut hangat oleh Kepala Desa Samadani, S.E., perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, serta pendamping desa.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sambutan dari Kepala Desa:

“Masuk 6 besar nasional bukan sekadar prestasi, tapi juga tantangan agar kami terus meningkatkan pelayanan dan kualitas desa,” ujar Samadani.

Desa Muaro Singoan berpenduduk 1.286 jiwa dari 399 KK yang tersebar di tiga dusun: Danau Ceper, Danau Lokong, dan Sialangpungguk. Berstatus Desa Mandiri sejak 2022, desa ini dikenal aktif menerapkan pelayanan publik berbasis digital.

Agung, Kasi Kesra, Pemuda, Olahraga, dan Pelayanan, menjelaskan manfaat nyata digitalisasi:

“Masyarakat lebih mudah mengakses layanan surat menyurat, informasi desa, hingga pendataan bantuan sosial dan kegiatan pemuda dan keagamaan,” ujarnya.

Ia menambahkan, semua pengembangan dilakukan secara mandiri oleh tim desa yang bukan berlatar belakang teknologi informasi:

“Kami belajar bersama mahasiswa dan dosen Universitas Jambi. Dari situ lahir aplikasi Sawitngan, khusus untuk petani sawit.”

Sementara itu, Usman Handoyo, pencetus aplikasi, memaparkan langsung manfaatnya:

“Aplikasi Sawitngan mendigitalisasi seluruh proses budidaya sawit—dari pencatatan panen, perawatan, pemupukan, cuaca, hingga kualitas buah. Petani kini tak lagi mengandalkan catatan manual yang rawan hilang.”

Nama Sawitngan sendiri merupakan gabungan kata ‘sawit’ dan ‘ngan’ (aku), menandakan kepemilikan dan kedekatan aplikasi dengan petani.

Dalam sesi verifikasi, Ibu Mayang dari tim penilai Kemendes RI memberikan apresiasi:

“Desa Muaro Singoan terpilih dari 117 desa yang mendaftar. Disaring menjadi 15 besar, lalu 10 besar, hingga akhirnya 6 besar. Penjurian sangat objektif, melibatkan BRIN, BRI, Kompas, KOMDI, PERUBI, dan Kemendagri. Hari ini kami ingin mendalami langsung inovasi Sawitngan.”

Kegiatan ditutup dengan peninjauan sistem digital kantor desa dan simulasi aplikasi Sawitngan, disaksikan oleh tokoh masyarakat dan tim penilai nasional.

Desa Muaro Singoan membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk maju. Berbekal semangat gotong royong dan inovasi lokal, desa ini bersinar di pentas nasional.(Redaksi)

 

Bagikan