SIGAP 91 NEWS, BATANG HARI – Masih menjadi dilema besar bagi pemerintah Kabupaten Batang Hari terkait banyaknya aktivitas yang masih ilegal di Bumi Serentak Bak Regam. Satu kasus yang menjadi penanganan serius ialah aksi penambangan sumur minyak ilegal drilling yang berada di beberapa lokasi, Selain di wilayah Desa Bungku menjadi sebuah sorotan, ini juga diantaranya di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Saifuddin yang berada di Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi.

Ini sudah kedua kalinya setelah februari 2024 yang lalu. Kini kembali hutan tersebut terjadi lagi kebakaran hebat yang diakibatkan dengan meledaknya sumur penambang minyak ilegal drilling di RT 11 Dusun Senami Desa Jebak Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang hari, rabu (11/09/2024).

Tercatat pada ledakan yang kedua ini lima orang korban mengalami luka bakar serius yang dibawa ke Puskesmas Desa Muara Jangga dan berapa orang korban lainnya yang alami luka bakar serius dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Medika Kota Muara Bulian.

Hadir ditengah lokasi saat kejadian, Danramil Muara Tembesi, Kapten Inf Abdur Rauf. Kasat Reskrim Polres Batang Hari, AKP Husni Abda, S.I.K.,M.H. Danramil Muara Bulian, Kapten Inf Subali. Kapolsek Muara Tembesi, AKP Edi  Marbun. Sat Intel Polres Batang Hari, Personil Brimob, Anggota TNI, Anggota Polsek Muara Tembesi, dan utusan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang Hari.

Polres Batang Hari satu jam setelah terjadinya ledakan dengan sigap telah berada di lokasi kebakaran. Yang mana personil dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Batang Hari, AKP Husni Abda, S.I.K.,M.H. dengan didampingi oleh Kanit Tipiter Sat Reskrim Polres Batang Hari, IPDA Ferdinan Ginting beserta personil.

Kapolres Batang Hari AKBP Singgih Hermawan, S.I.K.,M.A.P. Melalui Kasat Reskrim AKP Husni Abda, S.I.K.,M.H. Menjelaskan kepada Media ini,” awalnya kita terima informasi dari masyarakat setelah lima menit setelah terjadinya pasca ledakan sumur tersebut. Satu jam berselang kita sudah berada di lokasi kejadian,” jelas AKP Husni.

Lanjutnya lebih jelas juga dikatakan,” begitu kita berada di lokasi saya dan tim tidak menemukan lagi para pelaku yang berada di kawasan tersebut, dan kami tetap lakukan pemeriksaan di area lokasi ledakan tersebut yang mengakibatkan kebakaran hebat dengan kilatan api yang membumbung ke atas. Selain beberapa orang korban yang telah dilarikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Muara Bulian kami tidak menemukan siapa-siapa lagi baik korban atau para pelaku yang masih berada di kawasan tersebut, bisa diduga mereka telah lari dan menyelamatkan diri dari ledakan sumur,” kata AKP Husni.

“Untuk korban yang dirawat adalah warga dari Desa Jangga Baru yang kesehariannya sebagai tukang polot dan pelangsir hasil sumur minyak ilegal drilling dan ini pasca kedua kali setelah ledakan pada jumat malam 09 Februari 2024 di wilayah lokasi yang sama. Dengan adanya kejadian yang lalu kita telah lakukan berbagai upaya cara untuk pencegahan dan bahkan Tim dari Polda Jambi pun juga sering membantu dalam menindak dan berpatroli di kawasan tersebut namun tidak membuat efek jera bagi para pelaku,” terangnya.

Sementara ditempat yang terpisah, Danramil 03 / Kecamatan Muara Tembesi, Kapten Inf Abdur Rauf Ali Alfansuri, pun demikian se nada mengutarakan,” setelah rabu pagi hari saya dan anggota telah berada di lokasi, bersama tim gabungan TNI,POLRI serta utusan dari Dinas Pemkab Batang Hari bersama-sama dengan masyarakat lakukan upaya pemadaman api dengan menggunakan apar dan cairan rinso dan hasil untuk sementara api berhasil dipadamkan petugas dan para warga secara swadaya,” ungkap Kapten Inf Abdur Rauf.

Lanjutnya,” dengan padamnya api akibat ledakan ini bukan dalam artian ini sudah aman, tidak menutup kemungkinan bila masih ada sisa percikan api ini bisa jadi akan terjadi ledakan susulan kembali di area sumur tersebut. Maka dari itu himbaukan kepada masyarakat agar menjauh dari area tersebut karena yang namanya musibah tidak bisa kita duga kapan akan datang menimpa diri kita, bilamana mereka tidak mengindahkan apa yang kita himbaukan maka jangan pernah menyalahkan niat baik kita,” tegas Abdur Rauf.

“Dan ternyata benar kamis pagi 12 September 2024 ledakan api diarea tersebut kembali terjadi dan miris hampir saja menelan korban, walau api berhasil kembali dipadamkan oleh para warga,” ungkap Abdur Rauf.**(Red)

Bagikan