Sigap91news.com, Batang Hari – Malam itu, Desa Simpang Rantau Gedang, Kecamatan Mersam, terlihat sunyi. Namun di balik gelapnya jalan desa, Tim Kuda Hitam Satresnarkoba Polres Batang Hari tengah mengendap, mengunci target yang selama ini jadi momok peredaran narkoba.

Anoldi alias Benjol (45), residivis yang baru dua tahun lalu keluar penjara karena kasus serupa, kembali bermain dengan racun putih mematikan itu. Kali ini, kesempatannya untuk bebas kembali lenyap.

Berdasarkan LP/A/47/VIII/2025/SPKT.SATRESNARKOBA/POLRES BATANGHARI/POLDA JAMBI, Sabtu malam (9/8/2025), sekitar pukul 22.15 WIB, pintu rumah di RT 14 itu digedor. Pelaku tak berkutik saat petugas bersenjata lengkap masuk dan menyergapnya di ruang tamu.

Penggeledahan badan tak menemukan barang bukti. Namun, insting Tim Kuda Hitam tak pernah salah. Penelusuran ruangan demi ruangan berbuah temuan mengejutkan:
📌 Di bawah kasur ruang tamu – sebuah ponsel Oppo A60 yang jadi alat komunikasi bisnis haramnya.
📌 Di lantai dapur – kaca pirek yang ditanam rapi.
📌 Di dinding kamar mandi – plastik sabun Alfamart Body Wash berisi botol Pil Virgin, dan di dalamnya tersusun 7 paket kecil sabu seberat bruto 4,68 gram (netto 3,35 gram).

“Barang ini dia dapat dari seseorang berinisial Can yang sekarang buron. Transaksinya langsung, tatap muka,” ungkap IPTU AL Imron, S.H., Kasat Narkoba Polres Batang Hari, dengan nada tegas.

Selain sabu, polisi juga menyita plastik klip kosong, SIM card, kaca pirek, hingga sepeda motor Honda Revo hitam milik pelaku.

Anoldi yang sudah pernah merasakan jeruji besi pada 2022 itu kini harus bersiap menghadapi ancaman hukuman berat dengan Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Tidak ada kata ampun. Selama saya memimpin, Batang Hari tidak akan jadi surga bagi pengedar narkoba. Kami akan terus berburu, siang maupun malam,” tutup IPTU AL Imron dengan nada yang mengiris.

Kini, tersangka dan barang bukti diamankan di Mapolres Batang Hari, sementara Tim Kuda Hitam memburu Can (DPO) yang diyakini menjadi pemasok utama di wilayah itu. Perang terhadap narkoba terus berlanjut, dan malam-malam sunyi Mersam mungkin tak akan pernah sama lagi.(Redaksi)**

Bagikan