BATURAJA, Media Sigap 91 News Com – Kebanggaan besar datang dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Sebanyak lima putra terbaik berhasil lolos seleksi nasional untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Seleksi ketat tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Adapun nama-nama putra terbaik tersebut adalah:
Muhammad Excel Juliano Kaisan (17 tahun)
Muhammad Raihanul Islam
Anugrah Pratama
Liansyah
Farib Al Fair
Dari lima santri ini, dua orang berasal dari Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, sementara tiga lainnya merupakan santri Pondok Pesantren Fatahan Daiman. Menariknya, salah satunya adalah putra Kepala Desa Kedaton, Muhammad Endang.
Seleksi yang mereka jalani tidak mudah.
Tahapan yang harus dilalui meliputi pendaftaran, verifikasi berkas, ujian kemampuan bahasa, kompetensi keislaman, hingga wawancara. Selanjutnya, para peserta yang lolos akan mengikuti Tahdid Mustawa (tes penempatan kemampuan bahasa Arab), program persiapan bahasa, hingga penyetaraan ijazah sebelum resmi menempuh perkuliahan.
Universitas Al-Azhar Kairo sendiri dikenal sebagai salah satu pusat keilmuan Islam paling prestisius di dunia. Kesempatan ini menjadi pintu gerbang menuju cakrawala keilmuan, sekaligus pengalaman global yang luas bagi putra-putri terbaik Indonesia, termasuk lima santri asal Desa Kedaton, Kecamatan Peninjauan Raya, Baturaja, OKU.
Kepala Desa Kedaton, Muhammad Endang, menyampaikan rasa bangga sekaligus harapan besar kepada para santri.
“Kami berharap putra-putra terbaik ini dapat menimba ilmu yang berkualitas dan bermanfaat, serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang kelak bisa digunakan untuk memajukan desa. Mereka diharapkan mampu menjadi contoh yang baik, inspirasi bagi generasi muda, dan membawa perubahan positif,” ungkapnya.
Endang juga menambahkan bahwa ke depan, para santri ini diharapkan dapat membantu pembangunan desa, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus menjadi jembatan penghubung antara Desa Kedaton dengan dunia luar.
“Dengan ilmu dan pengalaman yang mereka raih di Kairo, insyaAllah mereka akan menjadi aset berharga, bukan hanya untuk Desa Kedaton, tetapi juga untuk bangsa dan umat,” pungkasnya.