Sigap91news.com_Batang Hari – Malam itu, udara di Kelurahan Kembang Paseban terasa tenang, namun di balik keheningan, ada ancaman yang merayap. Tim Kuda Hitam Satresnarkoba Polres Batang Hari bergerak senyap, membawa misi yang tak pernah mengenal kata lelah: memutus mata rantai racun mematikan bernama sabu – atau yang sebagian orang menyebutnya “garam Cina”. Barang haram ini bukan sekadar narkotika, melainkan pembunuh masa depan yang menggerogoti tubuh dan jiwa. Sekali saja asapnya dihirup melalui pipa kaca, perlahan tapi pasti, hidup penggunanya mulai runtuh tanpa sisa.

Informasi yang masuk dari masyarakat sore itu menjadi petunjuk emas. Laporan tentang transaksi gelap di sekitar halaman Kantor Urusan Agama Mersam segera ditindaklanjuti. Dipimpin langsung Kanit Idik I Satresnarkoba IPDA Eric Meibuqhin Nasution, S.H., M.H., Tim Kuda Hitam menyusuri jejak pelaku. Saat jarum jam menunjukkan pukul 20.30 WIB, mereka mendapati sosok pria yang dicurigai tengah berada di depan kantor tersebut. Dia adalah M. Yani bin Rifa’i (36), warga setempat. Dari luar, ia terlihat biasa, namun di tangannya tersimpan masa depan yang hancur: 5,97 gram sabu yang siap menjerumuskan banyak nyawa.

Penggeledahan badan tidak membuahkan hasil, tetapi jarak hanya beberapa langkah dari tempatnya berdiri menjadi saksi bisu. Di sana, petugas menemukan bungkus plastik bertuliskan ARDEN yang menyimpan paket sedang sabu. Kristal putih itu tampak berkilau di bawah cahaya lampu, namun kilau itu bukan kemewahan melainkan sinyal kematian perlahan. Dari interogasi di tempat, terungkap barang haram tersebut berasal dari seorang pemasok yang tak kalah lihai, bernama Taufik (DPO), yang kini berstatus buronan dan berada di balik jeruji Lapas Tebo.

Tak hanya sabu, dari tangan tersangka diamankan pula uang tunai ratusan ribu rupiah, ponsel untuk komunikasi terlarang, sepeda motor untuk melancarkan transaksi, serta peralatan penyamaran barang bukti. Semua menjadi potongan puzzle dari peredaran gelap yang terhubung rapi seperti jaringan laba-laba. Kasat Narkoba IPTU Al Imron, S.H., menyatakan dengan lantang bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi peredaran sabu di Bumi Serentak Bak Regam.

“Kami akan tetap berkomitmen memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya. Tim Kuda Hitam tidak akan kendor,” tegasnya, Minggu (3/8/2025).

Bagi sebagian orang, sabu mungkin hanya terlihat seperti serbuk kristal biasa. Namun begitu dibakar dalam kaca dan asapnya dihirup, ia menjadi racun yang langsung menyerang otak, memicu halusinasi, merusak syaraf, mengikis kesehatan, dan menghancurkan kepercayaan diri hingga tak tersisa. Korbannya kehilangan kendali, menjadi bayang-bayang manusia, dan perlahan membusuk dalam kehidupan yang mereka kira masih utuh. Inilah sebabnya mengapa perang melawan “garam Cina” harus dilakukan tanpa kompromi. Sebab sekali ia masuk, bukan hanya tubuh yang mati pelan-pelan, tapi masa depan pun dikubur hidup-hidup.(Redaksi)**

Bagikan