Sigap91news.com, Batanghari – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) umumnya identik dengan perlombaan membaca dan menghafal Al-Qur’an. Namun, MTQ tingkat desa di Desa Tenam, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, menghadirkan inovasi unik dengan menggelar lomba penyelenggaraan jenazah. Kompetisi ini bertujuan membekali masyarakat, khususnya generasi muda, dengan keterampilan mengurus jenazah sesuai syariat Islam.

Selain cabang tilawah dan hafalan, para peserta diuji dalam praktik memandikan, mengafani, menyalatkan, hingga menguburkan jenazah dengan tata cara yang benar. Lomba ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, mengingat masih banyak yang belum memahami secara mendalam proses penyelenggaraan jenazah.

“Kami ingin MTQ ini bukan sekadar ajang membaca Al-Qur’an, tetapi juga wadah edukasi keterampilan keagamaan yang bermanfaat bagi umat,” ujar salah satu panitia penyelenggara.

Inovasi ini disambut positif oleh warga. Banyak yang menilai lomba ini sangat relevan dengan kebutuhan umat Islam, terutama dalam menyiapkan generasi yang siap mengemban tugas sosial di lingkungan masing-masing.

“Selama ini, urusan jenazah biasanya hanya ditangani ustaz atau orang tua. Dengan adanya lomba ini, anak-anak muda bisa belajar dan ikut berperan dalam masyarakat,” ujar salah satu peserta.

Salah satu dewan juri, Ahmad Jaiz, menilai bahwa pembinaan terhadap generasi muda dalam hal penyelenggaraan jenazah sangat penting. Ia berharap pemerintah desa maupun pihak terkait dapat terus memberikan edukasi agar keterampilan ini semakin dikuasai.

“Kami melihat masih ada kekurangan dalam praktik peserta. Karena itu, kami berharap mereka bisa mendapatkan bimbingan lebih lanjut dari guru atau pihak yang kompeten, sehingga ilmu ini tidak hanya berhenti di lomba, tetapi benar-benar bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Jaiz.

Lomba penyelenggaraan jenazah ini digelar di Musholla RT.05, Desa Tenam, dan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan MTQ tingkat desa yang bertujuan memperkuat nilai-nilai keislaman di masyarakat.

Dengan adanya cabang unik ini, MTQ di Desa Tenam tidak sekadar menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan penguatan tradisi keagamaan di tengah masyarakat.

(BSO – Sigap91news.com)

 

Bagikan