Batang Hari — Sigap91News.com _ Suasana hangat kopi pagi di Rumah Makan Bulek Asih, RT 03 Rengas Condong, Muara Bulian, tiba-tiba berubah menjadi penuh makna ketika anggota DPRD Kabupaten Batang Hari, H. Suhendro, memberikan pernyataan tegas yang menggema di hadapan para jurnalis, Senin (21/10/2025).
Dengan nada tenang namun berwibawa, ia menyoroti keras beredarnya tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diduga berisi kalimat merendahkan profesi wartawan oleh Humas PT Delimuda Perkasa (DMP).
“Alhamdulillahirabbil’alamin, pertama saya bersyukur kita masih diberi kesempatan berkumpul dalam keadaan sehat. Tapi setelah membaca isi pesan WhatsApp dari pihak Humas PT DMP itu, saya harus katakan secara jujur — ucapan tersebut sangat tidak pantas dan jelas melecehkan profesi wartawan,” ujar H. Suhendro dengan nada tajam.
Ia mengaku prihatin atas bahasa yang digunakan dalam pesan yang menyebut “media abal-abal”. Menurutnya, kalimat itu bukan sekadar bentuk ketidaksopanan, melainkan tamparan terhadap martabat seluruh insan pers di Batang Hari bahkan di Indonesia.
“Kalimat seperti itu tidak hanya menyinggung satu orang atau satu media. Itu menampar wajah seluruh wartawan yang bekerja dengan integritas dan kode etik. Apalagi keluar dari mulut seorang pejabat humas yang seharusnya paham etika komunikasi publik,” tegasnya, menatap para jurnalis dengan sorot mata serius.
Tak berhenti di situ, H. Suhendro pun menyampaikan dua langkah yang menurutnya dapat ditempuh sebagai solusi elegan dan terhormat. Pertama, ia menilai pihak Humas PT DMP harus segera melakukan klarifikasi resmi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, karena setiap manusia bisa saja khilaf. Namun, bila tak ada niat baik atau sikap klarifikasi, maka langkah hukum menjadi pilihan yang sah dan bermartabat.
“Kalau pihak Humas tidak menunjukkan itikad baik, maka wajar bila insan pers menempuh jalur hukum sesuai Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Ini bukan persoalan pribadi, tapi soal kehormatan lembaga pers yang dijaga oleh konstitusi negara,” tegasnya dengan lantang.
Di hadapan para pewarta, politisi yang dikenal dekat dengan kalangan media itu juga menyerukan agar insan pers tetap kompak dan profesional dalam menyikapi persoalan ini.
“Setelah masalah ini berjalan, saya harap tidak ada yang goyah atau mundur. Kita bukan sedang membela seseorang, tapi membela marwah profesi yang kita cintai. Jangan biarkan ada yang menginjak harga diri pers!” serunya penuh semangat.
Pernyataan tegas dari anggota DPRD Batang Hari tersebut semakin memperkuat posisi kalangan jurnalis yang menuntut klarifikasi resmi dari pihak PT DMP. Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan belum memberikan tanggapan atau permintaan maaf atas dugaan pelecehan terhadap profesi wartawan yang menjadi sorotan publik.(Red)**