Sigap91News.com – Di balik setiap tarikan rokok, tersimpan cerita yang mungkin tak kasat mata. Bagi seorang perokok, hisapan itu sering kali lebih dari sekadar kebiasaan. Ada refleksi, pelarian, bahkan rasa kebebasan yang menyelinap di antara kepulan asap.
Ahmad (34), seorang pekerja kantoran di Jakarta, mengungkapkan makna pribadi dari kebiasaannya merokok. “Saat saya menyalakan rokok, rasanya seperti mengambil jeda dari dunia yang serba cepat. Itu momen saya untuk berpikir,” katanya. Baginya, rokok adalah teman setia di tengah tekanan pekerjaan dan rutinitas yang menjemukan.
Di sisi lain, Dini (28), seorang seniman asal Bandung, menjadikan hisapan rokok sebagai bagian dari proses kreatifnya. “Ritualnya membawa saya ke ruang sunyi, di mana saya bisa lebih fokus dan terhubung dengan emosi saya,” ujarnya. Meski menyadari risiko kesehatannya, ia mengaku sulit melepaskan kebiasaan ini karena sudah menjadi bagian dari kesehariannya.
Menurut Dr. Andini Kusuma, psikolog yang berbasis di Jakarta, kebiasaan merokok sering kali berakar dari kebutuhan psikologis. “Bagi banyak orang, rokok menjadi mekanisme koping untuk mengatasi stres atau ketidakpastian hidup,” jelasnya. Namun, ia mengingatkan bahwa ilusi ketenangan ini dapat menjadi bumerang dalam jangka panjang, mengingat dampak kesehatan yang ditimbulkan.
Filosofi kehidupan mengajarkan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi. Apakah setiap hisapan melambangkan kebebasan, atau justru keterikatan? Apakah ia menjadi simbol kekuatan, atau justru kelemahan?
Bagi masyarakat, memahami alasan di balik kebiasaan ini bisa menjadi kunci untuk mendukung perubahan. Bukan dengan menghakimi, melainkan dengan membuka ruang dialog dan menawarkan solusi. Pada akhirnya, arti sebuah hisapan bagi perokok adalah cerminan dari pergulatan batin mereka tentang mencari ketenangan di tengah badai, meski hanya sesaat.
(Sigap 91 News)